Selasa, 06 Desember 2011

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

Definisi :

Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.

Tujuan

ü  Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü  Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
ü  Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK

ü  Adaptability
ü  Flexibility
ü  User friendly
ü  Support Intelligence, design, choice
ü  Effectiveness

Tiga Tingkat Teknologi SPK

1.      Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2.      DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3.      DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS

Manfaat SPK

ü  Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
ü  Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
ü  Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
ü  Kontrol yang lebih baik

Komponen Arsitektur SPK

1.      Komponen Data
ü  Sumber data
ü  Kontribusi vendor
2.      Komponen Dialog
ü  Knowledge Base
ü  Bahasa Tindakan
ü  Bahasa Representasi
3.      Komponen Model
ü  Model Optimasi
ü  Model Deskriptif
ü  Model Probabilistik
ü  Model Deterministik

Perbedaan SIM, SPK, EDP

1.      SIM
ü  Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
ü  Alur informasi terstruktur
ü  Aktifitas : tanya jawab & penyusunan laporan
2.      SPK
ü  Mengkhususkan pada pengambilan dari pada manajer tingkat atas.
ü  Menekankan pada fleksibilitas, adaptibilitas dan mampu memberi respon dengan cepat.
ü  User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi

3.      EDP
ü  Fokus pada data
ü  Proses transaksi yang efisien
ü  Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis
ü  Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.

Kamis, 20 Oktober 2011

MENGORGANISIR DUKUNGAN SPK


SPK : suatu data/informasi yang diolah untuk menghasilkan suatu output diberikan kepada manajemen untuk mengambil keputusan.
Komponen2 SPK:
1. Subsistem Manajemen Basisdata
2. Subsistem Manajemen Basis Model
3. Subsistem Perangkat lunak Penyelenggara Dialog
Sistem penunjang keputusan telah banyak digunakan dalam sejumlah besar organisasi, dan dalam pengembanganya dibutuhkan dukungan organisasi untuk membantu usaha SPK. Dukungan usaha ini antara lain membantu pemakai dalam mengevakuasi produk hardaware dan software, memberikan akses ke data dan berpartisipasi dalam pengembangan aplikasi.
Namun demikian yang pertama kali harus ditetapkan atau diputuskan adalah mengenai unit mana yang akan bertanggung jawab memberikan dukungan terhadap usaha SPK.
Penempatan Organisasi SPK
Organisasi dapat menggunakan berbagai macam penempatan organisasional dalam SPK. Hal ini tergantung bagaimana organisasi itu memilih untuk memusatkan atau mendistribusikan tanggung jawab SPK.
Ada sejumlah pandangan tentang asal mula (penempatan) kelompok SPK dalam organisasi :
1. Kelompok analis sistem aplikasi dan kelompok alat reorentasi.
2. Kelompok riset operasi/ilmu manajemen.
3. Departemen perencanaan dan kelompok analis staff.
4. Kelompok SPK yang dirancang secara formal.
Ada keuntungan dan kerugian dari berbagai alternatif penempatan tersebut, dapat di jelaskan di bawah ini:
1. kelompok Analis Sistem Aplikasi dan Kelompok Alat Reorentasi.
Dalam hal ini dukungan SPK ditempatkan di tangan profesional pemrosesan data.
Keuntungannya :
  1. Para personel adalah orang yang terlatih dan trampil dalam menggunakan hardware & software komputer.
  2. Personel terdiri dari orang yang berpengalaman dalam membuat/mengembangkan aplikasi komputer.
  3. Mampu memberikan dukunga teknis yang baik.
Kelemahannya:
  1. Para personel cenderung terorentasi dengan metodedan aplikasi sistem informasi tradisional,
  2. Ketrampilan dan pengalaman personel hanya memiliki kemampuan transfer yang terbatas untuk pekerjaan SPK.
  3. Personel mempunyai pemahaman terbatas mengenai sifat keputusan yang dihadapi manajer.
2. Kelompok Riset Operasi/Ilmu Manajemen
Keuntungannya :
Pendekatan RO/IM lebih cocok untuk pembuatan keputusan terstruktur dari pada pembuatan keputusan semi atau tak terstruktur.
Kelemahannya:
Kelompok RO/IM ini adalah sangat trampil melakukan modeling dalam memberikan dukungan keputusan berdasarkan komputer, sehingga kurang sesuai dengan masalah dan keputusan dalam area fungional.
3. Kelompok Departemen Perencanaan dan Kelompok Analisa Staf
Keuntungannya :
  1. Menjadi tempat dilokasikan berbagai aplikasi SPK potensial.
  2. Mempunyai kontak yang terus menerus dengan personel manajemen dan personel area fungsional.
  3. Mereka berbicara dengan bahasa yang bisa dipahami pemakai SPK.
Kelemahannya:
  1. Kepentingan SPK lebih besar untuk keperluan mereka sendiri dari pada untuk aplikasi pemakai potensial yang lain.
  2. Lemah dalam memberikan dukungan teknis dan tidak dekat dengan departemen layanan data/database.
4. Kelompok SPK yang dirancang secara formal.
Beberapa organisasi telah menciptakan unit organisasi baru yang dirancang secara formal untuk bertanggung jawab atas aktivitas SPK.
Keuntungannya :
  1. Dapat mengkombinasikan secara tepat staf yang memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk pekerjaan SPK.
  2. Jangkauan tanggung jawab dukungan SPK mudaj untuk ditetapkan.
Kelemahannya:
Karena merupakan kelompok kecil, khusus dan baru, maka kelompok ini tidak mempunyai dukungan polotik yang kuat.

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI UNTUK SPK BERDASARKAN DOKUMEN


Beberapa aspek yang mempengaruhi keberhasilan dokumen, diantaranya:
HARDWARE
Berkurangnya biaya dan meningkatnya kecepatan pemrosesan merupakan indicator teknologi yang jelas mengenai munculnya sistem penunjang keputusan berdasarkan dokumen. Yang memiliki kemampuan memproses sejumlah besar data yang disimpan.
Kunci keberhasilan penunjang keputusan berdasarkan dokumen adalah bahwa ia mampu memberikan peningkatan dalam teknologi penyimpanan dan standar masukan jenis data tersebut.
Beberapa teknologi yg dapat menunjang hal diatas adalah:
  1. Opsion penyimpanan yang berdasarkan pada disk optis, meliputi CD ROM, WORM, Laser Disk
  2. DVI (Digital Video Interactive) Menggabungkan video gerak, kerangka gambar, audio grafik, database, skema pemanggilan dan proses interaktif ke dalam CD
  3. Scanner, tampilan dapat mengkopi sembarang tampilan ke PC
  4. Disk magnetis
SPK berdasarkan dokumen ini harus memadukan berbagai macam teknologi penyimpanan dan pemrosesan guna pemanggilan dokumen secara lengkap dan cepat.
DATABASE ONLINE
Analisa kompetitif melalui atau dengan cara penelitian lingkungan telah menjadi elemen pokok dalam strategi organisasi sekarang ini. Salah satu cara untuk mendapatkan data lingkungan adalah dengan mencari data yang tersedia pada database eksternal (internet) secara on line
PEMANGGILAN INFORMASI
Kemajuan dalam teknologi pemanggilan informasi akan sangat memberi manfaat yang banyak terhadap aktivitas pencarian dokumen sistem penunjang keputusan. Ketidakberhasilan SPK dokumen saat ini akibat dari sulitnya pengidentifikasian dokumen yang relevan.
HYPERMEDIA
Hypermedia adalah area produk yang berkembang pesat, dimana ia merupakan teknik untuk memadukan berbagai dokumen dengan suatu cara sehingga membuatnya bisa diakses dan digunakan oleh pembuat keputusan dalam organisasi. Hypermedia ini mempunyai kemampuan untuk memotong, membubuhkan, dan menghubungkan berbagai macam dokumen sumber yang dianalisa dan dikomunikasikan oleh komputer (windows, linux, unix)
ELECTRONIC MAIL (PENGIRIMAN ELEKTRONIK)
Agar supaya dokumen bisa disebarkan dan dibagikan secara tepat waktu, maka cukup dilakukan dengan menghubungkan pembuat keputusan dengan server sentral atau menempatkannya pada jaringan electric mail. Electronic mail memberikan media untuk mengirimkan pesan mail secara rahasia melalui jaringan area lokal atau pengiriman besar dengan menggunakan jaringan akses publik
SISTEM BERDASARKAN DOKUMEN
Banyak penjual database komersial telah mulai menyediakan kemampuan untuk menyimpan dan memanggil dokumen, dan beberapa diantaranya bahkan juga memberikan kemampuan untuk menangani tampilan dan suara. Kemajuan atau menculnya teknologi sistem tersebut memungkinkan terjadinya akses aktif dan penyusunan kembali berbagai jenis dokumen. Bila dikombinasikan dengan mekanisme pemanggilan informasi yang telah maju, maka sistem berdasarkan dokumen tersebut akan menjadi dasar alat penunjang keputusan yang sangan berguna.
Aspek2 yang berpengaruh dalam berhasilnya pengembangan SPK berdasarkan dokumen ini bukanlah sepenuhnya terletak pada teknologi saja, tetapi juga pada pengetahuan mengenai cara menerapkan teknologi tersebut secara efektif agar pembuat keputusan benar2 bisa mendapatkan manfaatnya.

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

  • PEMBUATAN KEPUTUSAN
    Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan Keputusan yaitu Simon dan Mintzberg
    1. Keputusan menurut Simon
    Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
  • Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda.
  • Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah : Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
  • Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada. Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
  • 2. Keputusan menurut Mintzberg Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
  • Ada empat peranan desisional menurut mintzberg : Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.  Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.  Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepadaberbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
  • Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
  • DSS (Decision Suport system) Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computersecara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen.
  • Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen). 
  • JENIS DSS Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis 
  • DSS, yaitu : Retrive information element (memanggil eleman informasi) Analyze entries fles (menganali semua file) Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files) Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan) Propose decision (menawarkan keputusan ) Make decisions (membuat keputusan)